Altruism..

Altruism.. sebuah kata yang tidak umum dipergunakan dalam percakapan. Namun inilah kata yang memiliki makna yang luar biasa. Jika saja dunia ini kosong dari kata ini, tentulah tidak ada yang mampu bertahan hidup di alam semesta ini.

Sebuah perasaan yang mampu membuat suatu makhluk rela berkorban membiarkan dirinya merasakan sesuatu yang kurang menyenangkan demi sebuah kesenangan bias dirasakan oleh orang lain. Bahkan, terkadang sampai rela memberikan nyawa sebagai taruhan untuk secercah senyuman yang ada tecipta di wajah orang lain.

Pengorbanan Pinguin.. yang rela berdingin- dingin berdiri mengerami telurnya, menggigil untuk memberi kehangatan bagi kelangsungan hidup anaknya. Rela tidak makan berbulan- bulan untuk menetaskan sang buah hati. Menunggu sang betina mencari makan dalam kurun waktu yang lama.

Seekor kuda laut jantan.. yang menjadikan perutnya tempat menetas telur- telur. Menjadikan tubuhnya taruhan bagi kehidupan kuda laut- kuda laut kecil belahan jiwanya.. dan semua itu tentunya tidak mudah.. tak sesimple yang dipaparkan..

Namun.. bila kita menilik sebuah kata bijak, entah dari siapa yang mengatakannya..

“JANGANLAH ENGKAU MENJADI LILIN YANG MENERANGI ORANG LAIN.. SEDANG DIA MENGHANCURKAN DIRINYA SENDIRI”

Apakah betul kata- kata ini ?? Jujur.. aku sempat kaget waktu petama kali mendengarnya. Apakah bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain tanpa mengorbankan kepentingan diri kita ?? Apakah ada orang yang berkorban tanpa ada yang dikorbankan ??

Tapi sungguh sangat disayangkan, di antara berjuta- juta orang yang berjubel sesak di muka bumi ini. Secara tidak langsung, banyak pribadi mereka yang terbangun dari kata- kata bijak (red : enggak bijak ) tesebut.

Walhasil.. jangan heran jika kita nanti menemui orang yang pelit, bakhil, stingy, atau mikirin diri sendiri, egois. Jadilah tercipta orang- orang yang terlalu mementingkan diri sendiri. Terbentuklah pribadi- pribadi individualis yang masa bodoh dengan , acuh tak acuh, buang muka, tidak perduli dengan nasib orang lain.

Bukan maksud hati menyalahkan kata bijak (red : tidak bijak) tadi.. akan tetapi apakah mereka tidak malu dengan Altruism si penguin, Altruism si kuda laut, dan masih banyak Altruism- Altruism lainnya yang tidak sempat tersebutkan disini..

Altruism.. dibuka dengan kata itu. Di akhiri dengannya juga.. mari kita suburkan rasa itu dalam hati..

Aku Menjual Cinta...

Aku ingin menjual cintaku..
Menghilangkannya dari relung hati ini..
Ciinta yang mengagungkan sesuatu lebih dari selayaknya
Cinta yang menutup mataku.. membutakan inderaku..
Cinta yang menhancurkan segalanya saat dia pergi..
Cinta yang menipuku telak..
telak..

Dan aku menjual cinta..
Aku menjualnya.. siapakah yang akan membelinya..
siapa yang layak membelinya..

Aku menjual cinta..
bukan pada yang membutuhkan..
Aku menjualnya.. pada yang Maha Memiliki Cinta..
karena hati ini tak mampu lagi menanggung cinta palsu..
melukai.. menyayat.. meremukkan.. meninggalkan goresan dalam..

Aku menjual cintaku.. kembali pada yang memiliki cinta..
Wahai Pemilik cinta.. Tukarlah cintaku ini dengan cinta yang sederhana..
tak memanjangkan anganku.. tak menutup perasaanku..
cinta yang nyata.. selamanya..

Dan aku harus menjual cintaku..