Tetang multiple intelligence..

Ketika pening melanda.. deadline tugas membayang di depan mata.. kantuk memberatkan mata.. badan sudah merebah di atas pembaringan seadanya.. tiba- tiba ku dikejutkan dengan sapaan di kolom chat.. “thuk..”
Sebuah nama dari teman baruku muncul menyapa. Basa- basi sebentar mencairkan suasana. Ku bagi permasalahanku padanya. Meringankan beban otak ini agar tidak meletup karena tegang.
Sampai akhirnya mucul suatu pertanyaan yang mungkin setiap kita bingung menjawabnya. “ Kamu thuw pinternya apa ?? “
Berabad- abad lamanya kekuatan hapalan menjadi patokan nilai cerdasnya seseorang. Hingga pada tahun 1987 Howard Gardner mengungkap kembali adanya bentuk- bentuk kecerdasan yang lain. Ups.. mungkin ada yang bertanya kenapa ku pakai kata “mengungkap kembali” ??. percaya tidak percaya.. multiple intelligence telah ditemukan berabad- abad yang lampau oleh Rasul kita tercinta.
Pernah tahu siapakah bilal bin Rabbah ??. seorang budak berkulit hitam. Yang pastinya setiap orang bisa menduga bahwa dia memiliki tingkat inteligensi yang pas- pasan. Dan yang menjadi suatu kekaguman bahwa Rasulullah sendiri tidak memaksakan kehendak kepada Bilal bin Rabbah untuk menjadi seorang ulama’ dengan berjuta- juta dalil di kepalanya. Tapi Rasulullah yang dengan jeli memandang sisi intelegensi Bilal menempatkannya pada posisi seorang muadzin.
Usaid bin hudair.. sebuah nama sahabat yang sungguh sangat asing di telinga kita. Tapi beliau mengalami kejadian luar biasa. Beliau membuat takjub para malaikat dengan indahnya bacaan beliau. Hingga Rasulullah bersabda “Jikalau engkau lanjutkan bacaanmu, manusia akan menyaksikan malaikat dengan mata telanjang”. Rasulullah tidak jarang memuji beberapa sahabatnya agar memperbagus bacaan Al- Qur’annya, termasuk di dalamnya sahabat Usaid bin Hudair ini sendiri. Tanpa memaksa mereka melakukan bentuk- bentuk kecerdasan lainnya.
Andai teman- teman ada kesempatan dan menyempatkan untuk menelaah sirah- sirah para sahabat. Kita akan mendapati betapa Rasulullah benar- benar tahu betul kecerdasan- kecerdasan model apa yang dimiliki tiap sahabatnya. Ada sahabat yang memiliki kecerdasan dibidang bahasa maka Rasul mengutusnya untuk mendalami bahasa- bahasa asing. Ada sahabat yang cenderung kepada kecerdasan bodi- kinestetik Rasulullah memberinya tugas pada posisi yang tepat.
Keberhasilan dan kejayaan Islam tak lepas dari keberhasilan Rasulullah dalam mengidentifikasi kecerdasan para sahabatnya. Hingga pada akhirnya Rasulullah bisa menempatkan orang yanga tepat pada tempat yang tepat. Subhanallah..